Senin, 15 September 2008

24

izinkan aku merengkuh dalam sejenak diam,
bersendiri terlahir dan hari memang sendiri.
tak ada kado hanya kata yang menguap,
sembari tak bersisa

24
dan aku hanya penuh oleh waktu
yang berdetak nyaring dalam hampa.

kali ini jangan bercokol dalam hatiku saja, Tuhan
bicara atau teriaklah padaku,
karna Aku butuh Engkau
untuk nafas yang ingin kuraih bahagia,
pada hidup yang ingin kulabuhkan dengan
rasa sederhana, Bahagia.

dan takdirmu kugenapi dengan rasa syukur,
dengan dua tangan menangkup doa di dada,
tanpa sebuah permintaan, apalagi harapan
Terima Kasih, Tuhan.
meski tak tahu