Jumat, 14 November 2008

engkau

sudahkah Engkau terbahak menertawai kegilaan fantasiku,
ataukah terkekeh karna aku menghamba pada Tuhan yang salah?

Katamu Tuhan itu jauh sangat,
tapi aku menemukannya sangat dekat padaku.

Dia ada diantara berpasang bola matamu,
mengawasiku hingga Aku menggelepar dalam ketiadaan.

dan jawabmu Tuhan seperti angin tak berlengan, berkaki, lagi tak berindera

Tergoda untuk menyelidik pada pusat semestaku, Tuhanku.

Engkau berlengan, berindera lagi berkaki,
tetapi tatkala Engkau jauh direnta zaman dan diuap angin melayang menjadi roh,
Aku kemudian menemukan jawab ini.

Rohmu tak berlengan tapi senantiasa merengkuhku dalam hangat,

tak berkaki tapi senantiasa selangkah dihadapku menghantuiku lewat isyarat yang ditangkap inderaku.

Lagi tak berindera karena segenap inderaku yang berpasang menjadi satu denganmu.

Aku punya Tuhan yang salah, rasa Cinta yang tak bermaksud.