sepasang mataku dibingkai sebuah kacamata,
membuatku awas akannya.
sepasang cuping hidungku
kupenuhi oksigen yang mengalir penuh
agar tak jua lelah.
sepasang daun telingaku mendengar lebih tajam
dan memberi aba ketika suatu hari engkau
bersiap melangkah pergi.
sepasang tanganku
tersiap 'tuk menarik diriku kelak.
agar terus maju namun siaga satunya
untuk kembali lindung menjejak mundur.
segalanya kusiapkan sepasang
lebih untuk kuasah
agar ku siap kala itu,
kala pelukku dan engkau berlalu.
Yang tak kutahu kala itu,
aku tak punya sepasang hati
tuk merelakanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar